Struktur Cerpen Robohnya Surau Kami
struktur teks pada cerpen robohnya surau kami
1. struktur teks pada cerpen robohnya surau kami
abstrak,resolusi,Koda.....maaf tahunya segitu
2. menganalisis struktur cerpen robohnya surau kami
Jawaban:
Struktur cerpen Robohnya Surau Kami adalah
1. Pengenalan cerita
Kutipan: Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak temannya di dunia terpanggang panas, merintih kesakitan.
Penjelasan: Pengenalan latar tempat (neraka) dan latar suasana cerpen.
2. Pengungkapan peristiwa
Kutipan: Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita yang memurungkan Kakek.
Penjelasan: Peristiwa awal yang menceritakan penyebab kemurungan kakek.
3. Menuju konflik
Kutipan: Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku berkata apa aku tak pergi menjenguk.
Penjelasan: Terjadi peningkatan kehebohan ketika sang istri bertanya.
4. Puncak Konflik
Kutipan: “Astaga. Ajo Sidi punya gara-gara,” kataku seraya melangkah secepatnya meninggalkan istriku yang tercengang-cengang.
Penjelasan: Pada bagian ini Aku marah dan menyalahkan Ajo Sidi.
5. Penyelesaian
Kutipan: “Kerja?” tanyaku mengulangi hampa.
Penjelasan: Pada bagian ini terdapat penyelesaian cerita kalau Ajo Sidi tetap kerja meski telah mendengar kakek meninggal karena ceritanya.
Penjelasan:
Cerpen Robohnya Surau Kami memiliki struktur cerita yang panjang pada awal cerita, yaitu ketika Ajo Sidi bercerita tentang kehidupan neraka kepada kakek. Pengungkapan peristiwa terjadi ketika kakek murung setelah mendengarkan cerita tersebut. Struktur menuju konflik ketika sang istri bertanya kenapa Aku tidak menjenguk kakek yang meninggal. Konflik terjadi ketika Aku menemui Ajo Sidi karena marah. Penyelesaian cerpen ini terjadi setelah mengetahui Ajo Sidi tetap bekerja meski mengetahui kakek telah mmeninggal.
Pelajari lebih lanjut maksud dari kata Robohnya Surau Kami pada https://brainly.co.id/tugas/13352084
#BelajarBersamaBrainly
3. struktur teks pada cerpen robohnya surau kami
Abstraksi: KALAU beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bis, Tuan akan berhenti di dekat pasar. Melangkahlah menyusuri jalan raya arah ke barat.Maka kira-kira sekilometer dari pasar akan sampailah Tuan di jalan kampungku. Pada simpang kecil ke kanan, simpang yang kelima, membeloklah ke jalan sempit itu. Dan di ujung jalan itu nanti akan Tuan temui sebuah surau.Di depannya ada kolam ikan, yang airnya mengalir melalui empat buah pancuranmandi. Dan di pelataran kiri surau itu akan Tuan temui seorang tua yang biasanya duduk disana dengan segala tingkah ketuaanya dan ketaatannya beribadat.
Orientasi: Pada awalnya, surau yang dijaga oleh kakek adalah sebuah surau yang sangat teduh dan nyaman untuk bersembahyang.
Komplikasi: Keadaan begitu terbalik saat kakek penjaga surau itu telah meninggal dunia. Surau tersebut menjadi sebuah surau tua yang tidak lagi terawat dan sangat usang. Surau itu berubah menjadi tempat bermain anak-anak, dan yang lebih parah, bilik serta lantai kayu surau itu dijadikan sebagai persediaan kayu bakar bagi penduduk sekitar.
Evaluasi: cari kata yang menujukkan masalah mulai menunjukkan titik terang/
Resolusi: cari kata yang menujukkan masalah masalah selesai
Koda:Tapi aku berjumpa sama istrinyasaja. Lalu aku tanya dia."Ia sudah pergi," jawab istri Ajo Sidi."Tidakkah ia tahu Kakek meninggal?""Sudah. Dan ia meninggalkan pesan agar dibelikan kain kafan buat Kakek tujuh lapis.""Dan sekarang," tanyaku kehilangan akal sungguh mendengar segala peristiwa olehperbuatan Ajo Sidi yang tidak sedikit pun bertanggung jawab, "dan sekarang ke mana dia?""Kerja""Kerja?" tanyaku mengulangi hampa."Ya. Dia pergi kerja.
4. pribahasa pada cerpen robohnya surau kami
robohnya surau kami menceritakan tentang dialig seorang hamba dengan tuhannya.
5. menganalisis struktur cerpen robohnya surau kami pada bukti fisik dalam teksnya
Jawaban:
1. Pengenalan cerita
Kutipan: Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak temannya di dunia terpanggang panas, merintih kesakitan.
Penjelasan: Pengenalan latar tempat (neraka) dan latar suasana cerpen.
2. Pengungkapan peristiwa
Kutipan: Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita yang memurungkan Kakek.
Penjelasan: Peristiwa awal yang menceritakan penyebab kemurungan kakek.
3. Menuju konflik
Kutipan: Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku berkata apa aku tak pergi menjenguk.
Penjelasan: Terjadi peningkatan kehebohan ketika sang istri bertanya.
4. Puncak Konflik
Kutipan: “Astaga. Ajo Sidi punya gara-gara,” kataku seraya melangkah secepatnya meninggalkan istriku yang tercengang-cengang.
Penjelasan: Pada bagian ini Aku marah dan menyalahkan Ajo Sidi.
5. Penyelesaian
Kutipan: “Kerja?” tanyaku mengulangi hampa.
6. Waktu dan tempat cerpen robohnya sebab dan akibat cerpen robohnya surau kami
Jawaban:
a. Latar tempat
Latar tempat dalam cerita ini jelas disebutkan oleh pengarangnya, seperti kota, dekat pasar, di surau, dan sebagainya:
“kalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang kekota kelahirankumdengaan menumpang bis, Tuhan akan berhenti didekat pasar. Melangkahlah menyusuri jalan raya arah ke barat.
b. Latar waktu
“pada sewaktu-waaktu” kaata Ajo Sidi memulai, “ di akhirat Allah akan memeriksa orang-orang yang sudah berpulang.
Penjelasan:
7. menelaah struktur dan aspek kebahasaan cerpen robohnya surau kami
Jawaban:
menelaah struktur dan aspek kebahasaan cerpen robohnya surau kami
8. majas apa saja yang ada dalam cerpen robohnya surau kami ?
biasanyayg sering dipaai itu majas personifikasi
9. struktur tekas cerpen robohnya surau kami??bagian pengungkapan peristiwa
Abstraksi: KALAU beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bis, Tuan akan berhenti di dekat pasar. Melangkahlah menyusuri jalan raya arah ke barat.Maka kira-kira sekilometer dari pasar akan sampailah Tuan di jalan kampungku. Pada simpang kecil ke kanan, simpang yang kelima, membeloklah ke jalan sempit itu. Dan di ujung jalan itu nanti akan Tuan temui sebuah surau.Di depannya ada kolam ikan, yang airnya mengalir melalui empat buah pancuranmandi. Dan di pelataran kiri surau itu akan Tuan temui seorang tua yang biasanya duduk disana dengan segala tingkah ketuaanya dan ketaatannya beribadat.
Orientasi: Pada awalnya, surau yang dijaga oleh kakek adalah sebuah surau yang sangat teduh dan nyaman untuk bersembahyang.
Komplikasi: Keadaan begitu terbalik saat kakek penjaga surau itu telah meninggal dunia. Surau tersebut menjadi sebuah surau tua yang tidak lagi terawat dan sangat usang. Surau itu berubah menjadi tempat bermain anak-anak, dan yang lebih parah, bilik serta lantai kayu surau itu dijadikan sebagai persediaan kayu bakar bagi penduduk sekitar.
Evaluasi: cari kata yang menujukkan masalah mulai menunjukkan titik terang/
Resolusi: cari kata yang menujukkan masalah masalah selesai
Koda:Tapi aku berjumpa sama istrinyasaja. Lalu aku tanya dia."Ia sudah pergi," jawab istri Ajo Sidi."Tidakkah ia tahu Kakek meninggal?""Sudah. Dan ia meninggalkan pesan agar dibelikan kain kafan buat Kakek tujuh lapis.""Dan sekarang," tanyaku kehilangan akal sungguh mendengar segala peristiwa olehperbuatan Ajo Sidi yang tidak sedikit pun bertanggung jawab, "dan sekarang ke mana dia?""Kerja""Kerja?" tanyaku mengulangi hampa."Ya. Dia pergi kerja.
10. Apa tema cerpen robohnya surau kami
Tema atau pokok persoalan cerpen Robohnya Surau Kami sesungguhnya terletak pada persoalan batin kakek Garin setelah mendengar bualan Ajo Sidi. Gambaran ini terletak pada halaman 10 berikut ini.
“Sedari mudaku aku disini, bukan? Tak ku ingat punya istri, punya anak, punya keluarga seperti orang-orang lain, tahu? Tak kupikirkan hidupku sendiri. Aku tak ingin cari kaya, bikin rumah. Segala kehidupanku, lahir batin, ku serahkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Tak pernah aku menyusahkan orang lain. Lalat seekor enggan aku membunuhnya. Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk. Umpan neraka…. Tak ku pikirkan hari esokku, karena aku yakin Tuhan itu ada dan pengasih penyayang kepada umatNya yang tawakkal. Aku bangun pagi-pagi. Aku bersuci. Aku pukul bedug membangunkan manusia dari tidurnya, supaya bersujud kepadaNya. Aku bersembahyang setiap waktu. Aku puji-puji dia. Aku baca KitabNya. “Alahamdulillah” kataku bila aku menerima karuniaNya. “Astaghfirullah” kataku bila aku terkejut. ” Masa Allah bila aku kagum.” Apakah salahnya pekerjaanku itu? Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk.”
Kemudian pada halaman 16 gambaran itu ditegaskan kembali, yaitu :
“Tidak, kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan diri mu sendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat bersembahyang. Tapi engkau melupakan kaum mu sendiri, melupakan kehidupan anak istimu sendiri, sehingga mereka itu kucar kacir selamanya. Inilah kesalahan mu yang terbesar, terlalu egoistis, padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara semuanya, tapi engkau tak memperdulikan mereka sedikitpun.”
Dengan demikian, jika kita buat kesimpulan atas fakta-fakta di atas maka tema cerpen ini adalah seorang kepala keluarga lalai itu sehingga masalah kelalaiannya itu akhirnya mampu membunuh dirinya. Dan simpulan temanya itu ternyata bersifat universal. Oleh karena itu, wajarlah kalau cerpen karya A.A. Navis ini diterima oleh setiap orang.
11. dari cerpen "robohnya surau kami"
A. Diakhirat(Neraka) Saat Haji Saleh dan kawan-kawan telah tiada didunia
B.Maksud dari "robohnya surau kami" : Surau melambangkan agama islam yang mengandung segala kebaikan didalamnya. Jadi intinya adalah kebaikan dalam agama islam yang telah hancur oleh orang-orang tertentu
C. Sebagai manusia, kita tidak boleh meninggi-ninggikan kebaikan yang telah dilakukan... Kita juga harus mengingat keburukan kita, agar kita tidak menjadi RIA
12. struktur teks cerpen robohnya surau kami dari abstrak sampai koda ?
Tidak tahu FOLLOW SSYA
13. struktur cerpen robohnya surau kamitolong segera di jawab ya terimakasih
Jawaban:
roboh nya surau kami aa nafis
maap klo salah
14. Nilai keindahan cerpen robohnya surau kami Nilai keindahan cerpen robohnya surau kami
Hidup yang dikehendaki Tuhan bukan saja hidup dengan menyembah dan memuji nama-Nya terus menerus dan menjalankan perintah agama dengan baik, melainkan juga hidup yang peka dengan keadaan sekitar.
15. Struktur cerpen robohnya surau kami beserta kutipan dan penjelasannya
Unsur Intrinsik Dari Cerpen Robohnya Surau Kami
1. Tema : Kehendak Tuhan
2. Latar
a. Tempat :
- Surau, kutipannya : Dan diujung jalan nanti akan Tuan temui sebuah surau tua.
- Desa kecil/kampung, kutipannya : Maka kira0kira sekilometer dari pasar akan sampailah Tuan di jalan kampungku.
b. Waktu :
- Sekali hari, kutipannya : Sekali hari aku datang pula mengupah Kakek.
- Beberapa tahun yang lalu, kutipannya : Kalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bis.
c. Suasana :
- Tegang, kutipannya : Alangkah tercengang Haji Saleh, karena di neraka itu banyak teman-temannya di dunia terpanggang hangus, merintih kesakitan.
3. Tokoh dan Watak
a. Kakek :
- Taat, kutipannya : Dan dipelataran kiri surau itu akan Tuan temui seorang tua yang biasanya duduk disana dengan segala tingkat ketuaannya dan ketaatannya beribadat.
- Mudah dipengaruhi, kutipannya : Apakah Ajo Sidi telah membuat bualan tentang dirinya?
b. Aku :
- Peduli, kutipannya : Tidak pernah aku melihat Kakek begitu durja dan belum pernah salamku tak disahutinya seperti itu.
- Ingin tahu, kutipannya : Aku ingin tahu. Lalu aku tanya Kakek lagi, “Apa ceritanya, Kek?”
c. Ajo Sidi :
- Si pembual, kutipannya : Maka aku ingat Ajo Sidi, si pembual itu.
d. Haji Saleh :
- Sombong, kutipannya : ketika dilihatnya orang-orang yang masuk neraka, bibirnya menyunggingkan senyum ejekan.
- Keras kepala, kutipannya : “Kita harus mengingatkan Tuhan, kalau-kalau Ia silap memasukkan kita ke neraka ini.”
- Egois, kutipannya : “....Inilah kesalahanmu yang terbesar, terlalu egoistis...”
4. Sudut Pandang : Orang Pertama (Aku)
5. Alur : Mundur
6. Gaya bahasa :
a. Majas hiperbola : “....Kitab-Mu kami hafal diluar kepala kami..”
b. Majas sinisme : ”…Dan yang terutama ialah sifat masa bodoh manusia sekarang, yang tak hendak memelihara apa yang tidak dijaga lagi”
7. Amanat :
a. Jika kita menolong seseorang, kita tidak boleh meminta imbalan atau balasan apapun.
b. Kita harus menyeimbangkan antara kehidupan akhirat dan dunia, artinya kita melakukan ibadah kepada Tuhan, tetapi juga melakukan kewajiban kita sebagai makhluk sosial yang harus berinteraksi dan memiliki kehidupan dengan dunia luar.
c. Jangan egois dan jangan cepat marah bila diejek orang lain.
Posting Komentar untuk "Struktur Cerpen Robohnya Surau Kami"